I Love Islam!

Islam is the most pure religion, the most peaceful faith, and the most true religion in this world. No one of religion can to be compared with Islam

Allahu Akbar!

Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allah is the only one real God. He is Esa, Wahid, Only One. Allahu Akbar

Ramadhan Month

LRamadhan is the most holy month of Islam. Because in Ramadhan, Allah spreads goodness everywhere and then bind the devil in hell

We're Proud To Be Moslem

Alhamdulillah, to be a moslem is infinite blessing that Allah given to us. And we are proud to be moslems.

Archive for 2011

Resensi Buku: Cara Cerdas Nabi Mengoreksi Kesalahan Orang Lain


Judul                            : Cara Cerdas Nabi Mengoreksi Kesalahan Orang Lain
Pengarang                   : Syekh Muhammad Saleh al-Munajjid
Penerjemah                : Ahmad Kundori
Penerbit                      : Zaman
Tahun terbit                : Cetakan I, 2010
Tempat terbit              : Jakarta
Jumlah halaman         : 223 halaman
            Nasihat dan teguran sangatlah penting di era globalisasi ini, dimana tingkat kriminalitas dan kemungkinan orang berbuat kesalahan dan memberikan dampak buruk terhadap orang lain semakin tinggi. Ketika kita melihat seseorang melakukan kesalahan, keburuka, atau mungkin kemungkaran, sudah semestinya kita menegur, menasihati, memperingatkan, dan menunjukkan jalan yang benar kepadanya. Namun, mengapa ketika kita menegur, menasihati, dan mencoba mengajak ke jalan yang benar malah terkena omelan, dijauhi, dan mungkin menerima cacian? Kita harus melihat lagi cara yang kita gunakan untuk menasihati, menegur, dan cara kita mengajaknya ke jalan yang benar.
            Maka dari itu, kita bisa meneladani sikap atau perilaku Rasulullah SAW dalam menasihati, menegur, dan mengajak umatnya ke jalan yang benar dalam kata lain, kita bisa meneladani bagaimana Rasulullah SAW mengendalikan masyarakat di sekitarnya. Ketika melihat sahabat melakukan kesalahan, Rasulullah SAW akan menyikapinya dengan lembut dan bijaksana.
            Dalam buku ini, akan dipaparkan bagaimana teknik atau metode Rasulullah SAW ketika meluruskan kekeliruan atau keburukan yang dilakukan seseorang.
            Metode-metode Rasulullah SAW  dalam buku ini didukung oleh adanya hadits-hadits sahih. Pembaca tak perlu takut bahwasannya di bohongi akan kesahihan atau kebenaran hadits-hadits tersebut, karena riwayat-riwayat hadits tersebut tercantum dalam catatan kaki yang terletak di bagian bawah halaman dalam buku ini.
            Bahasa yang disuguhkan penulis pun mudah dipahami oleh semua kalangan. Pembaca tidak akan menemukan hal-hal yang sulit dipahami dalam buku ini.
            Buku ini wajib dibaca oleh siapapun, mulai dari usia muda sampai tua, oleh semua jenjang, dan kelompok masyarakat. Namun, buku ini wajib dimiliki dan dibaca oleh para pendidik, sehingga para pendidik tersebut dapat  mengendalikan dan dipatuhi oleh anak-anak didiknya.
            Buku ini dapat membantu anda melakukan sesuatu yang sungguh sulit, seperti mendorong seseorang berubah menjadi yang lebih baik.



Pentingnya Teknologi Informasi Untuk Akuntansi

Seperti yang telah diketahui, perkembangan teknologi informasi sangat pesat sekarang ini dan semakin berkembang. Perkembangan ini pun telah mencapai berbagai bidang dan aspek kehidupan, salah satunya pada bidang akuntansi.

Teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam akuntansi. Sudah dipastikan, penggunaan teknologi informasi akan mempermudah pekerjaan pada bidang akuntansi. Para akuntan tidak perlu lagi membuat garis yang begitu banyak untuk melakukan pembukuan. Dan juga hal itu akan memakan banyak waktu dan biaya tambahan, seperti membeli buku khusus untuk pembukuan, dan alat-alat lainnya.

Solusi untuk masalah di atas adalah dengan menggunakan teknologi informasi yang berkaitan dengan kegiatan akuntansi tersebut. Para akuntan dapat menggunakan perangkat lunak untuk pembukuan dan aktifitas akuntansi yang lainnya, seperti yang terkenal saat ini ada MYOB®, Quickbooks, SAP Accounting Software, dan Cashflow Simplebook. Berikut adalah penjelasan dari beberapa perangkat-perangkat lunak tersebut.
1.    MYOB®
Merupakan salah satu aplikasi pembukuan terintegrasi dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia selain Quickbooks dan rangkaian produk dari Sage Group. Salah satu keunggulan dari MYOB adalah kemudahan pengoperasiannya dan menu yang intuitive, sehingga pengguna awam sekalipun dapat segera menguasai langkah pengoperasian dasar dengan sangat mudah dan cepat.
2.   Quickbooks
Quickbooks  adalah salah satu perangkat lunak akuntansi yang dapat dipakai untuk memudahkan bagian akuntansi melakukan pekerjaannya. Penggunaan quickbooks ini terbilang mudah. Bahkan kalau pun sulit, website quickbooks, yaitu quickbooks.intuit.com,  memberikan fasilitas Training and Learning. Sehingga pengguna dapat mempelajari bagaimana menggunakannya dengan baik dan mudah.
3.   SAP Accounting Software
SAP (Systems Applications and Products) accounting software adalah akuntansi keuangan dan sistem pelaporan yang membantu kegiatan pencatatan transaksi dan pelaporan data operasi pada akhir bulan dan akhir tahun. Perangkat lunak ini juga dapat membantu menganalisa keuangan.
4.  Cashflow Simplebook
Adalah perangkat lunak  pembukuan keuangan sederhana yang cocok digunakan untuk usaha kecil dan menegah. Mudah dalam penggunaan, hemat waktu dan tepat guna. Dapat digunakan untuk pembukuan usaha apapun. Dan perangkat lunak ini memberikan kemudahan untuk bagian akuntansi untuk melakukan pekerjaannya.

Perangkat-perangkat lunak diatas hanya merupakan sebagian dari perkembangan teknologi informasi yang telah ada. Dapat dipastikan perangkat-perangkat lunak diatas akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Perangkat-perangkat lunak tersebut sangat penting dikuasai apabila telah atau ingin menjadi seorang akuntan, agar kegiatan akuntansi dapat berjalan lancar dan efisien.




Mempercepat Shutdown pada Windows

biasanya, windows menyetel waktu menunggu untuk mematikan atau turn off windows lumayan lama. mungkin diantara para pembaca sudah mengetahui cara ini. bagi yang belum mengetahuinya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini.


  1. buka registry editor dengan cara klik ikon windows pada seven dan vista, atau di xp klik tombol start. atau bisa juga dengan menekan windows button + R di keyboadr, lalu ketikkan "regedit" (tanpa tanda petik (")) 
  2. kemudian klik HKEY_LOCAL_MACHINE >> SYSTEM >> CONTROL.
  3. lalu double klik pada WaitToKillServiceTimeout, dan ubah value datanya menjadi 2000.
  4. Restart komputer anda. rasakan perubahannya.
sekian tips dari saya. sangat mudah kan? tidak perlu software pihak ketiga untuk melakukannya. :)





SBY Evaluasi Sektor Pangan & Energi

BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) hari ini menggelar sidang kabinet melakukan upaya mengelola pangan dan energi nasional terkait gejolak yang ada di tingkat dunia, baik di bidang pangan maupun di bidang energi.

"Sebagaimana saudara ketahui, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan pengelolaan inflasi pangan dan energy ini, termasuk stabilisasi harga, dan di luar itu juga upaya untuk meningkatkan produksi di dalam negeri. Dengan demikian, harapan kita, meskipun ada gejolak di luar negeri tapi ada langkah-langkah yang efektif untuk meminimalkan dampak itu sehingga tidak terlalu memukul kehidupan rakyat kita, memukul perekonomian kita,"paparnya sebelum rapat kabinet terbatas, di Istana Bogor, Senin (14/3/2011).

Dia pun meminta laporan atas perkembangan yang telah dilakukan terkait upaya untuk menjaga ketahanan pangan dan energi. "Utamanya dalam menghadapi gejolak atau fluktuasi harga pangan dan energi pada tingkat global,"tegasnya.

SBY pun mengingatkan agar bawahannya tetap berkonsentrasi penuh pada upaya menjalankan kebijakan dan juga program-program yang telah ditetapkan.

"Itu sangat penting agar persoalan yang dihadapi bangsa ini dapat kita atasi. Sering kompleks, tapi percayalah, semua policy, semua program aksi dan langkah-langkah yang telah kita tetapkan, manakala itu dijalankan dengan baik hasilnya tentu akan baik," tutupnya.(wdi)


Source : Okezone.com

Akibat Mal Praktek, Surat Pembaca Okezone

Jari Kelingking Tangan Bayi Saya Putus

Nama saya Linda Kurniawati, seorang ibu rumah tangga biasa dan suami saya karyawan swasta biasa, kami berdomisili di Tangerang. Setelah menikah hampir 6 tahun, akhirnya kami dikaruniai seorang putri pada tanggal 5 Juli 2010 yang kami beri nama Maureen Angela Gouw.

Pada tanggal 15 Nopember 2010, putri kami panas dan muntah-muntah sehingga saya membawanya berobat ke Rumah Sakit Global Medika Tangerang – Awal Bros Group Hospitals. Putri saya diperiksa oleh dokter spesialis anak yang bernama dr. Robert Soetandio, dan diberikan obat anti muntah, obat penurun panas dan batuk pilek.

Tetapi setelah meminum obat yang diberikan oleh dr. Robert Soetandio, ternyata panas tubuh putri saya semakin tinggi dan kejang-kejang. Sehingga keesokan harinya pada tanggal 16 Nopember 2010, saya kembali membawa putri saya ke RS Global Medika. Oleh dr. Robert Soetandio, anak saya dibawa ke Ruang UGD dan dilakukan tindakan. Setelah selesai dari UGD, kemudian putri saya dipindahkan ke Ruang ICU.

Di Ruang ICU saya melihat tangan kanan putri saya dibalut perban sampai sebatas pergelangan tangan. Pada dokter jaga saat itu yang bernama dr. Ida, saya menyakan kenapa tangan anak saya diperban dan saya meminta agar perban dibuka. Ternyata setelah perban dibuka, saya melihat tangan putri saya bengkak berwarna merah keungu-unguan. Dr. Ida menjelaskan kalau tangan anak saya akan kembali normal dalam waktu 7 hari ke depan. Dan juga dijelaskan oleh dr. Ida, kalau kondisi tangan anak saya akibat infus cairan bicnat yang dilakukan di Ruang UGD.

Saya sangat kaget, karena saya tidak pernah diberitahu sebelumnya kalau anak saya akan disuntik infus. Yang lebih membuat saya kaget dari penjelasan dr. Ida, ternyata cairan infus bicnat sebelumnya belum pernah mereka lakukan terhadap bayi. Dan dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Global Medika yang bernama dr. Gwendi Aniko, Sp.Bp, juga memberitahu saya kalau tangan anak saya hancur karena infus cairan kimia yang sangat keras. Ya Tuhan, kenapa dokter sangat tega menjadikan anak saya satu-satunya yang baru berumur 4 bulan dijadikan kelinci percobaan?

Selama 7 hari di Ruang ICU, ternyata tangan anak saya tidak juga membaik malah semakin parah. Seluruh tangan kanan melepuh, bernanah dan bengkak sekali, mulai dari ujung jari sampai pergelangan tangan. Setelah saya perhatikan lagi, ujung jari telunjuk menghitam dan jari kelingking semakin mengecil dan menghitam.

Saya dan suami saya sangat bingung dan panik melihat keadaan putri kami, bagaimana dengan biaya pengobatan tangan, belum lagi biaya yang sangat besar selama berada di rumah sakit?

Saya dan suami berkali-kali mencoba menemui majemen rumah sakit untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban, tetapi sangat sulit dan hanya ditemui oleh dokter-dokter yang merupakan karyawan di Rumah Sakit Global Medika. Setelah berulang-ulang kali meminta untuk bertemu, akhirnya sekitar tanggal 3 Desember 2010 saya dapat bertemu. Dan hasilnya ternyata sangat mengecewakan, karena manajemen hanya memberitahu kalau tindakan mereka telah benar sesuai SOP dan hanya memberi penjelasan dengan alasan-alasan yang menggunakan istilah kedokteran yang sangat-sangat saya tidak mengerti sama sekali.

Selama berminggu-minggu anak saya menderita karena tangannya masih melepuh, bernanah dan rusak, akhirnya pada tanggal 20 Desember 2010 kuku jari telunjuk putri saya lepas dan tanggal 27 Desember 2010 jari kelingkingnya putus dengan sendirinya sebanyak dua ruas dengan menyisakan tulang yang masih menonjol di bekas putusan jarinya. Belum lagi telapak tangan dan punggung tangan yang masih luka dan keempat jarinya yang ternyata tidak dapat berfungsi normal.

Pada tanggal 13 Januari 2011, Rumah Sakit Global Medika mengirim surat yang ditanda tangani oleh Direktur RS Awal Bros Tangerang, Drg. Kuntari Retno, MARS. Di dalam surat itu mereka mengatakan kalau permasalahan jari anak saya adalah dampak dan resiko yang dapat timbul dalam suatu proses tindakan pertolongan pemulihan terhadap sakitnya pasien.

Saya tidak mengerti, apakah memang SOP di Rumah Sakit Global Medika benar atau atau tidak? Yang saya tau adalah awalnya putri saya hanya demam dan muntah-muntah tetapi kenapa setelah ditangani oleh dokter di Rumah Sakit Global Medika Tangerang, malah tangannya yang rusak dan jari kelingkingnya juga putus? Bagaimana masa depan anak saya dengan tangan kanannya yang tidak lagi dapat berfungsi normal atau bahkan mungkin dapat disebut cacat seumur hidup? Berlebihankah jika saya mengharapkan keadilan untuk putri semata wayang saya?

info kontak Ibu linda :

Linda Kurniawati

Jl Besi Raya RT 05/14, Perumnas II, Cibodas, Tangerang +6215910239, lindakurniawati77@yahoo.co.id

source : myzone.okezone.com

Al-wala' dan Al-bara'

Apa yang dimaksud dengan wala’? Wala’ adalah kata mashdar dari fi’il “waliya” yang berarti dekat. Yang dimaksud dengan dekat disini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.

Bara’ adalah mashdar dari bara’ah yang berarti memutus atau memotong. Maksud dari memutus disini adalah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu, dan menolong mereka, serta tidak tinggal bersama mereka.

Namun, apakah kita harus benar-benar menjauhi oran-orang lain yang tidak beragam Islam, atau kafir? Dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8, Allah SWT berfirman :
 
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (Q.S. Al-Mumtahanah : 8)

Maksud dari ayat diatas adalah, Allah tidak melarang kita berbuat baik terhadap orang-orang kafir yang menahan diri untuk tidak mengganggu, tidak memerangi, dan tidak mengusir kaum muslimin dari kampung halamannya. Malah Allah SWT menghendaki kita berbuat baik dan berlaku adil kepada mereka sebagai balasan atas sikap mereka terhadap kita sebagai kaum muslimin dalam hubungan yang bersifat duniawi. Walaupun demikian, kita tetap tidak diperbolehkan mencintai orang kafir, karena Allah SWT berfirman :
       
“…untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada mereka.” (Q.S; Al-Mumtahanah : 8).
Dan Allah SWT tidak berfirman : “untuk berwala’ (setia) dan mencintai mereka.”

untuk artikel selengkapnya, silahkan download di sini.

CEO Sarjana Bukan Jaminan

TIDAK selamanya CEO yang menyandang gelar sarjana akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Hanya sedikit ditemukan bukti bahwa pendidikan CEO terkait dengan kinerja perusahaan.


Seorang CEO yang menyandang gelar sarjana dengan level pendidikan lebih tinggi, ternyata tidak menjamin akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Sebuah penelitian mengungkapkan fakta, meski para CEO bergelar sarjana, tetapi kinerja mereka tidak lebih baik dibanding mereka yang tidak menyandang gelar sarjana, bahkan mereka yang putus sekolah sekalipun. Setidaknya, itulah hasil penelitian terbaru yang dilakukan Universitas New Hampshire, Amerika Serikat (AS). Pada hasil studi “CEO Education, CEO Turnover, and Firm Performance” yang dipublikasi September 2010 ini, terungkap fakta bahwa CEO yang memiliki gelar sarjana tidak selamanya berpengaruh pada kinerja perusahaan secara jangka panjang.



Fakta ini terungkap ketika kinerja perusahaan sedang menurun, seorang CEO––mereka yang lulusan perguruan tinggi prestisius sekalipun–– yang dituntut harus mampu memperbaiki kinerja perusahaan, ternyata tidak bisa melakukan yang lebih baik dibanding karyawan lain. “Temuan kami mengungkapkan bahwa jajaran direksi maupun para peneliti harus berhati-hati dalam menentukan kualifikasi yang berlebihan terkait pendidikan untuk menilai kemampuan mereka dalam memimpin perusahaan dan mengoptimalkan kinerja saham,” ujar Brian Bolton, pemimpin peneliti dan asisten profesor bidang keuangan pada Whittemore School of Business and Economics Universitas New Hampshire.



Analisis penelitian yang dilakukan didasarkan pada hubungan antara pendidikan CEO, pergantian CEO, dan kinerja perusahaan. Para peneliti menggunakan beberapa ukuran untuk menilai pendidikan CEO, diantaranya apakah sang CEO merupakan lulusan dari 20 perguruan tinggi (PT) ternama atau tidak? Apakah CEO memiliki gelar MBA, Hukum atau gelas master lain dari 20 perguruan tinggi ternama? Penelitian ini menganalisa data hampir 1.500 perusahaan pengalaman dan 2.600 kasus pergantian CEO dari tahun 1992 hingga 2007.



Dari penelitian ini memang ditemukan fakta bawa perusahaan yang merekrut seorang CEO dengan gelar MBA, dia mampu memperbaiki operasi kinerja perusahaan secara jangka pendek. Tetapi, para peneliti tidak menemukan korelasi sistematis yang signifikan antara level pendidikan para pemangku jabatan top manajemen dengan kinerja perusahaan jangka panjang. “Hasil penelitian kami menunjukkan, pendidikan CEO tidak banyak berperan dalam keputusan perusahaan untuk menggantikan kinerja CEO sebelumnya. CEO dengan kinerja kurang menggembirakan diganti bukan karena level pendidikan mereka,” tambahnya.



Ternyata, pendidikan CEO sangat berperan dalam proses pergantian CEO. Ada korelasi yang sangat signifikan antara pendidikan CEO baru yang terpilih dengan CEO lama yang digantikannya. Kenyataannya, pendidikan CEO tidak tampak sebagai representasi yang layak untuk mengukur kemampuan CEO. Dari hasil analisa data yang ada, tercatat 25 persem CEO memiliki pendidikan strata satu dari PT ternama di jajaran 20 teratas, sementara 85 persen lainnya merupakan alumni dari PT di luar negeri yang tidak masuk 20 jajaran teratas. Kemudian 15 persen diantaranya yang memiliki gelar MBA yang merupakan lulusan S1 dari 20 PT ternama. Dari para CEO yang memiliki gelas MBA, 63 persen diantaranya merupakan lulusan dari program MBA di 20 PT ternama.



Sekira 15 persen CEO yang menjadi sampel memiliki gelar S1 di bidang hukum, 44 persen diantaranya merupakan lulusan dari 20 PT ternama. Kurang dari 1 persen CEO yang memiliki dua gelar yakni MBA dan hukum. Sekira 14 persen CEO memiliki gelar master non MBA dan hukum. Dengan melihat karakteristik perusahaan dan CEO lintas sampel, hampir tidak ada perbedaan substansial. Rata-rata CEO berusia 56 tahun ke bawah bergelar MBA. Sementara CEO berusia di atas 56 tahun rata-rata bergelar master hukum. Masa kerja CEO yang bergelar MBA rata-rata 8,4 tahun. Sedangkan mereka yang bergelar master hukum rata-rata lebih lama. Nah, tingkat kinerja saham hampir serupa di seluruh sampel. Menurut Bolton, tidak satupun ukuran pendidikan CEO yang secara sistematis terkait dengan kinerja bagus perusahaan.



Justru hanya sedikit ditemukan bukti pendidikan CEO terkait dengan kinerja perusahaan. Sementara perusahaan mungkin akan menikmati perbaikan kinerja jangka pendek dengan merekrut CEO bergelar MBA, atau sebaliknya perusahaan mungkin akan mengalami penurunan jangka pendek setelah merekrut CEO dengan gelar master non MBA. Namun keterkaitan ini tidak bisa digeneralisasi kepada semua perusahaan atau kepada semua level pendidikan CEO. Bagaimanapun juga, jajaran komisaris perusahaan mencoba memberikan persyaratan tertentu bagi pendidikan CEO guna mendapatkan eksekutif potensial. Temuan studi ini mengungkapkan fakta, ketika pendidikan memainkan peranan penting dalam proses perekrutan CEO, hal itu tidak akan berdampak pada kinerja perusahaan secara jangka panjang.



“Pendidikan memang tidak banyak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Lantas mengapa para komisaris perusahaan demikian mempertimbangkannya dalam proses evaluasi?” ujar Bolton. Menurut Bolton, mungkin hal itu disebabkan karena ketika merekrut CEO, perusahaan memiliki sedikit identifikasi dan kriteria ukuran yang digunakan. Tentu saja, karena ini terkait dengan siapa yang bakal menakhodai perusahaan. Karena itu proses perekrutan pun mempertimbangkan beragam syarat yang cukup ketat, terutama dalam hal kemampuan manajerial. Kemampuan interpersonal, kepemimpinan dan visi strategis adalah beberapa syarat mutlak yang harus dimiliki CEO. Tetapi, untuk yang satu ini cukup sulit untuk mendapatkan ukurannya. Jajaran komisaris perusahaan akhirnya melakukan penilaian pada pengalaman kerja, rekam jejak (track record), dan pendidikan seorang CEO.



Kendati begitu, Bolton memberikan catatan pada studi ini. Pertama, penelitian ini hanya mempertimbangkan pendidikan CEO. Tidak mempertimbangkan keseluruhan tim manajemen, termasuk manager dan jajaran direksi lain. Adalah sangat mungkin bahwa sebuah perusahaan dengan tim manajemen yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi akan mampu memiliki kinerja lebih baik dibanding yang tidak. Kedua, penelitian ini tidak membedakan antara jenis gelar sarjana baik untuk S1 atau S2.

Source : OkeZone.com





Fadhilah (Keutamaan) Shalat Berjama'ah

Aku shalat berjamaah dengan teman-temanku.

Qobats bin Assyam Allaith r.a. meriwayatkan bahwa dia mendengar Rasululloh Saw. bersabda : Sholatnya 2 orang secara berjamaah lebih disukai Alloh Swt. daripada sholat 4 orang secara sendiri-sendiri. Sholatnya 4 orang secara berjamaah lebih disukai oleh Alloh Swt. daripada sholatnya delapan orang secara sendiri-sendiri. Sholatnya 8 orang secara berjamaah lebih disukai oleh Alloh Swt. daripada sholatnya 100 orang secara sendiri-sendiri.
Dalam hadits lain dikatakan jamaah yang lebih besar lebih disukai Alloh Swt. daripada jamaah yang kecil.  Sebagian orang berpendapat bahwa tidak ada salahnya sholat berjamaah di rumah atau di tempat kerjanya (kantor, toko, dsb.). Ini adalah pendapat yang keliru. Pertama, mereka tidak dapat memperoleh KEUNTUNGANsholat berjamaah di masjid, kedua mereka kehilangan keberkahan karena tidak bergabung dalam jamaah yang besar, karena semakin besar/banyak orang yang berjamaah Alloh semakin memberikan keberkahan dalam jamaah yang besar tersebut.

Kalau tujuan kita sholat untuk mencapai keridoan Alloh Swt. Mengapa kita tidak melakukan amalan (sholat) yang lebih diridoi Alloh Swt. yaitu dengan sholat berjamaah
Banyak kerugian yang kita derita dengan sholat sendiri/tidak berjamaah.Belum tentu bacaan sholat kita, terutama bacaan Al Fatihah, benar atau sempurna, belum tentu khusyu, dan lain-lain. Dengan sholat berjamaah segala kekurangan-kekurangan kita dalam syarat dan rukun sholat ada kemaafan dari Alloh Swt.

Shalat berjamaah di masjid buat seorang laki-laki lebih utama dari pada shalat berjamaah di rumahnya. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم قال, "صَلاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وعِشرينَ دَرَجَةً" مُتّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat." (HR Muttafaq 'alaihi)
وَلَهُمَا عَنْ أَبِي هُرَيْرةَ رَضيَ اللَّهُ عَنهُ "بِخَمْسٍ وَعشْرين جُزْءًا وَكَذَا لِلْبُخَاريِّ عَنْ أَبي سَعِيدٍ رَضيَ اللَّهُ عَنْهُ وَقَالَ, "دَرَجَةً."
Dan riwayat kedua namun lewat jalur Abi Hurairah ra. disebutkan, "dengan 25 bagian." Dan dari riwayat Abi Said menurut Bukhari dengan lafadz; "derajat." Beberapa ulama menafsirkan hadits Rasulullah SAW tentang fadhilah shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian atau 25 bagian, dengan memberikan beberapa ketentuan, yaitu shalat berjamaah itu dilakukan di masjid di awal waktu.
Di antara rahasia fadhilah shalat berjamaah di masjid itu adalah:
  1. Sebelum berjalan ke masjid, ketika seseorang berwudhu' di rumahnya, bukan berwudhu' di masjid, dia telah mendapatkan pahala atas wudhu'nya.
  2. Ketika dia memakai pakaian dan wewangian dengan niat karena akan masuk masjid, maka dia akan mendapat pahala tersendiri. Karena Allah SWT telah memerintahkan agar seseorang berhias setiap masuk masjid.
  3. Ketika seseorang berjalan ke masjid dengan melangkahkan kaki, maka tiap langkah kakinya itu mendapatkan kebaikan tersendiri yang mendatangkan pahala.
  4. Ketika masuk masjid, seseorang akan mendapat pahala bila membaca doa masuk masjid.
  5. Masih ketika masuk masjid, dia juga akan mendapatkan pahala ketika melangkah dengan kaki kanannya.
  6. Begitu masuk masjid, seseorang akan mendapat kesempatan mendapatkan pahala dari shalat tahiyatul masjid.
  7. Kemudian ketika seseorang duduk di masjid sambil menunggu datangnya waktu shalat, dia sudah terbilang melakukan i'tikaf bila dia meniatkannya. Menurut mazhab As-syafi'iyah, i'tikaf bisa dilakukan asalkan dengan niat dan berdiam di masjid, meski hanya sesaat saja.
  8. Begitu adzan berkumandang, dia juga akan mendapatkan kesempatan mendapatkan pahala tersendiri dengan mendengarkan adzan dan menjawabnya. Apalagi bila dia sendiri yang melakukan adzan.
  9. Setelah mendengar adzan, dia akan mendapatkan kesempatan mendapatkan kebaikan lagi ketika membaca doa setelah adzan.
  10. Selesai doa adzan, dia akan mendapatkan lagi kesempatan mendapatpahala dengan shalat sunnah qabliyah.
  11. Setelah iqamat didengungkan, lalu imam mengatur barisan, dia akan mendapatkan pahala lagi bila ikut memperhatikan imam dan mengatur barisannya agar lurus dan rapat.
  12. Pada saat shalat jamaah dilaksanakan, dia akan mengikuti semua gerakan imam dengan baik. Kalau imam berdiri, maka dia berdiri, kalau imam rukuk, maka dia rukuk, kalau imam sujud maka dia ikut sujud. Semua tindakannya mengikuti imam itusudah mendatangkan pahala tersendiri.
  13. Ketika imam sampai pada bacaan "waladhdhaallin", maka dia menjawab, "amiin." Jawaban itu mendatangkan pahala tersendiri.
  14. Dia juga akan mendapatkan pahala tersendiri ketika mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, dibandingkan saat shalat sendirian di rumah, atau berjamaah di rumah. Karena salam itu doa untuk orang yang di kanan dan kirinya. Dan karena di masjid jumlah jamaahnya lebih banyak, maka doa yang akan diterimanya jauh lebih banyak.
  15. Selesai shalat wajib, dia akan mendapatkan pahala lagi bila membaca beberapa lafadz dzikir atau doa.
  16. Kemudian kesempatan berikutnya lagi adalah ketika dia melakukan shalat sunnah ba'diyah shalat.
  17. Di dalam masjid, dia tentu akan bertemu dengan banyak jamaah shalat lainnya. Ketika bertemu dan memberi salam, dia akan mendapatkan pahala tersendiri.
  18. Sambil memberi salam, apabila dia juga berjabat tangan, maka dia pun akan mendapatkan pahala tersendiri.
  19. Senyumnya kepada sesama saudaranya adalah sedekah. Dan ini akan menambahlagi kesempatannya untuk mendapatkan pahala.
  20. Ketika hendak berpisah dengan sesama jamaah di masjid, maka dia akan mendapat pahala bila mengucapkan salam atau membalas salam.
  21. Dia juga akan mendapatkan pahala bila diikuti dengan berjabat tangan ketika akan berpisah dengan sesama muslim.
  22. Ketika pulang dari masjid, dia membaca doa keluar masjid. Hal itu menambah lagi pahalanya.
  23. Di masjid terbuka kesempatan untuk berinfaq, maka bila dia memanfaatkan kesempatan itu, dia akan mendapatkan pahala tersendiri dari berinfaq.
  24. Di dalam masjid seringkali digelar khutbah atau majelis ilmu (kultum). Bila dia mendengarkan nasehat dan penyampaian ilmu dengan niat menjalankan perintah Allah SWT dan karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya, maka dia akan mendapatkan kebaikan tersendiri.
  25. Ketika keluar, dia melangkah dengan kaki kirinya. Satu lagi tambahan pahala akan didapatnya.
  26. Ketika pulang, dia mengambil jalan lain yang tidak sama dengan jalan yang dilewati saat pergi ke masjid. Ini adalah sunnah Rasulullah SAW yang tentu mendatangkan pahala tersendiri.
  27. Setiap langkah kaki saat pulang dari masjid, maka dia akan mendapatkan pahala lain tersendiri.
Butir-buitr kesempatan memetik pahala di atas dari berbagai dalil yang berserak-serak, kemudian dikumpulkan. Tentu saja jumlahnya tidak hanya 27 bagian saja, pasti akan ada lebih banyak lagi.Namun uraian di atas hanya sekedar memberikancontoh salah satu versi ijtihad pada ulama ketika menguraikan rahasia mengapa shalat berjamaah di masjid lebih utama dari shalat yang lainnya.
Tentu saja tidak semua orang yang shalat di masjid berjamaah akan mendapatkan semua kesempatan itu. Sebab tidak semuanya melakukan hal-hal di atas. Tapi intinya kami ingin memberikan pemaparan bahwa di balik keutaman shalat berjamaah di masjid itu, memang ada alasan-alasan logis yang bisa ditarik sebagai landasan. Paling tidak, hal-hal di atas akan memberikan alasan mengapa shalat berjamaah di masjid lebih utama untuk dikerjakan. Wallahu a'lam bishshawab